Ngelancong

Pokemon, siapa yang tidak kenal dengan game era 90an, yang dimasanya digandrungi oleh kaum anak. Ketika game Pokemon Go ini muncul di awal Juni 2016, otomatis mem-flashback kenangan masa kecil kita, so sweet.. Permainan Pokemon Go belakangan ini menjadi tren baru dikalangan anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dengan bantuan GPS dan bersenjatakan smartphone, para pemain Pokemon Go berjalan berburu monster buatan perusahaan Niantic yang tersebar di lokasi tertentu. Di Indonesia, pemandangan orang berburu Pokemon sudah terlihat sejak pagi sampai malam hari. Perkumpulan orang yang biasa bercengkerama kini menjadi ajang berburu dan mengoleksi Pokemon. Fenomena permainan Pokemon Go harus disadari mayarakat bahwa secara umum industri hiburan yang diciptakan pelaku kapitalis itu melenakan. Industri hiburan dapat menjadi candu bagi pemainnya dan cenderung mengabaikan aktivitas lain. Jika pun aktivitas lain diselesaikan, itu pun tidak berjalan secara maksimal dan optimal. Industri hiburan pun mampu mengubah perilaku dan pola pikir. Disadari atau tidak, industri hiburan hanya akan membuat kepekaan masyarakat terhadap lingkungan sosial berkurang dan memikirkan hiburan semata. Menurut saya, para pencipta industri hiburan kapitalis tidak pernah mempermasalahkan adanya dampak kecanduan asalkan memperoleh keuntungan besar. Mereka tidak peduli dengan kerusakaan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Jadi, saya berharap, masyarakat sadar untuk memilih aktivitas yang lebih bermanfaat